Pada rentang tahun 2008-2010, Blackberry, sebuah merk dagang telepon pintar (smartphone) asal Kanada, merajai pasar di seluruh dunia. Blackberry menguasai pasar lebih dari 50% di Amerika Serikat dan 20% di pasar global pada masa puncak kejayaannya (Luo, 2018). Keunggulan Blackberry pada waktu itu adalah tingkat keamanannya yang tinggi sehingga disukai oleh para pebisnis, pemimpin perusahaan, serta para pemimpin negara. Selain itu, fiturnya yang jauh lebih lengkap dan lebih mudah dioperasikan dibandingkan para pesaingnya menjadikannya disukai banyak kalangan termasuk anak muda.
Namun, masa kejayaan Blackberry tidak berlangsung lama (lihat Gambar 1.1). Karena keterlambatannya membaca pergeseran dan perkembangan keinginan dan tuntutan pasar, Research In Motion (RIM) sebagai perusahaan yang memproduksi Blackberry terlambat melakukan penyesuaian-penyesuaian. Berbagai upaya yang dilakukan RIM untuk kembali ke jalur yang benar ternyata tidak membuahkan hasil. Produk-produk yang ditawarkan berikutnya tidak mendapatkan respon positif dari konsumen. Blackberry tidak mampu bersaing dengan berbagai merk telepon pintar lainnya terutama Iphone besutan Apple serta berbagai merk telepon pintar yang berbasis Android dari Google seperti Samsung. Sejak tahun 2011 hingga tahun 2016, penjualan Blackberry merosot tajam hingga akhirnya pangsa pasar mereka terjun bebas hingga 0% di pasar global (Luo, 2018).
Dari berbagai tinjauan banyak pakar, satu kata yang membunuh raja telepon pintar sekelas Blackberry adalah inovasi. RIM sebagai perusahaan yang membesut merk tersebut terlambat melakukan inovasi untuk menyesuaikan diri dengan perkembangan tuntutan pasar. Kalaupun kemudian RIM melakukan pembaharuan-pembaharuan di banyak aspek pada telepon pintar buatannya, arah pembaharuan tersebut dinilai keliru, tidak sesuai dengan tren perkembangan pasar saat itu. Akibatnya, produk-produk yang dihasilkan RIM mengalami kegagalan penjualan besar-besaran di pasar telepon pintar.
Berkebalikan dengan nasib Blackberry di atas, berbagai perusahaan yang berhasil melakukan inovasi secara sempurna bukan hanya mampu bertahan di tengah persaingan ketat memperebutkan pasar, melainkan juga mampu menjadi pemenang sekaligus penguasa pasar. Contohnya Tesla, salah satu perusahaan otomotif yang memproduksi kendaraan listrik, telah berhasil menjadi penguasa pasar otomotif mengalahkan perusahaan-perusahaan raksasa yang sudah mapan puluhan tahun berkat inovasi yang dilakukannya dalam mengembangkan kendaraan yang digerakkan tenaga listrik. Inovasi kendaraan listrik yang dilakukan Tesla bukan hanya menjadi tren baru dalam berkendara, tetapi juga menjadi solusi dalam mengatasi berbagai masalah lingkungan terutama pemanasan global dan perubahan iklim. Inovasi Tesla telah membuat nilai perusahaan tersebut naik ribuan kali lipat sekaligus mengantarkan Elon Musk, sang pemimpin perusahaan, menjadi orang terkaya di dunia pada awal tahun 2021.
Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, istilah inovasi diartikan sebagai penemuan baru yang berupa gagasan, metode, atau alat yang berbeda dari yang sudah ada atau yang sudah dikenal sebelumnya. Sementara itu, He (2017) mendefinisikan inovasi sebagai aktivitas-aktivitas menciptakan produk-produk material atau produk-produk intelektual untuk peradaban dan kemajuan masyarakat. Inovasi terkadang menghasilkan sesuatu yang benar-benar baru atau hanya mengubah sesuatu yang sudah ada menjadi tampak baru.
Hitcher (2006) dalam bukunya The innovation paradigm menjelaskan bahwa inovasi pada awalnya dianggap sebagai sebuah seni yang membutuhkan inspirasi, imajinasi, keterampilan-keterampilan yang dipelajari, dan kemampuan bawaan. Inovasi dianggap hanya mampu dilakukan oleh orang-orang yang memiliki bakat tertentu, tidak bisa dilakukan oleh semua orang. Tapi kemudian Hitcher membuktikan bahwa ... Baca selengkapnya >>>
Jika inovasi dimaknai sebagai kegiatan pembaharuan, maka fakta bahwa manusia mampu melakukan inovasi bukan hal yang aneh dan baru. Manusia (Homo sapiens, spesies kita) telah mampu melakukan pekerjaan yang jauh lebih sulit di masa lampau yaitu menciptakan atau menemukan hal-hal baru yang belum ada sama sekali sebelumnya. Mereka membuat alat berburu yang belum ada sebelumnya dan tidak pernah bisa dibuat oleh spesies hewan lainnya. Mereka juga menemukan cara membuat api yang belum ada sebelumnya. Tentunya kegiatan memunculkan sesuatu yang belum ada menjadi ada, jauh lebih sulit dibandingkan dengan sekedar memdifikasi atau memperbaharui apa yang sudah ada.
Menelusuri kegiatan manusia (Homo sapiens) berinovasi di masa lalu bukanlah pekerjaan sulit. Mereka meninggalkan jejak-jejaknya berupa berbagai macam artefak yang dapat dipelajari hingga saat ini. Jejak-jejak tersebut mulai dari ... Baca selengkapnya >>>
Inovasi yang dilakukan manusia (Homo sapiens) pada zaman dulu berlangsung dengan sangat lambat. Butuh ribuan bahkan puluhan ribu tahun untuk memperbaharui berbagai cara, metode, dan alat yang digunakan dalam berinteraksi dengan alam maupun dengan sesamanya. Hal tersebut sangat berbeda dengan inovasi yang terjadi pada era revolusi industri yang masih berlangsung hingga sekarang ini. Inovasi pada era sekarang terjadi secara lebih cepat dan dramatis dibandingkan era-era sebelumnya. Tidak perlu hitungan ribuan, ratusan atau puluhan tahun, inovasi dapat dilakukan dalam hitungan tahun, bulan, minggu, bahkan hari.
Secara umum, inovasi di bidang teknologi telah mengubah dunia industri dengan sangat cepat. Teknologi-teknologi canggih saat ini seperti ... Baca selengkapnya >>>
Faktor utama kegiatan berinovasi di semua bidang kehidupan adalah sumber daya manusia (OECD, 2018). Inovasi hanya dapat dilakukan oleh orang-orang yang kreatif dan inovatif. Tidak dapat dipungkiri bahwa orang-orang seperti itu hanya dapat dimunculkan atau dihasilkan oleh pendidikan yang berkualitas. Pendidikan merupakan salah satu faktor penentu dalam meningkatkan inovasi (Shapiro dkk., 2007). Pendidikan di era sekarang ini dituntut untuk menghasilkan sumber daya manusia yang kreatif dan inovatif yang akan menggerakkan inovasi di berbagai bidang kehidupan. Untuk tujuan tersebut, proses pendidikan tidak lagi cukup sebagai proses transfer pengetahuan, melainkan proses pengembangan kreativitas peserta didik. Perubahan orientasi tersebut membutuhkan inovasi-inovasi dalam praktiknya di lapangan.
Ada tiga ide utama berkaitan dengan inovasi di bidang pendidikan yaitu ... Baca selengkapnya >>>
Sebagaimana inovasi yang dilakukan di banyak bidang lain, kegiatan inovasi pembelajaran juga dapat dilakukan melalui penelitian dan pengembangan (research and development). Jenis penelitian ini sudah menjadi metode baku untuk menghasilkan produk-produk inovatif. Penelitian dan pengembangan memang diorientasikan untuk mengembangkan produk-produk yang sifatnya inovatif di berbagai bidang, baik yang berupa perangkat keras seperti alat-alat elektronik atau alat-alat transportasi, maupun yang berupa perangkat lunak seperti aplikasi komputer, model pemberdayaan masyarakat, hingga model-model pembelajaran di dunia pendidikan.
Paling tidak ada lima tahap utama penelitian dan pengembangan untuk melaksanakan inovasi pembelajaran. Kelimanya adalah ... Baca selengkapnya >>>
Kegiatan inovasi pembelajaran hanya akan mendatangkan manfaat ketika produk-produk inovasi pembelajaran yang telah berhasil dikembangkan diterapkan untuk mengatasi berbagai permasalahan pembelajaran di lapangan. Penerapannya dapat menggunakan berbagai prosedur yang sudah sering dilakukan selama ini, seperti penelitian tindakan kelas (PTK) atau lesson study. Kedua prosedur tersebut memiliki tujuan yang sama yaitu untuk memperbaiki kualitas proses dan hasil pembelajaran. Perbaikan itu dapat dilakukan dengan cara ... Baca selengkapnya >>>